Tanggal
Praktikum : 04 Juni 2012
Tujuan
Praktikum
Agar dapat mengidentifikasi protein
Agar dapat mengetahui pemeriksaan
protein secara kualitatif
Agar praktikan dapat menganalisa hasil
percobaan yang didapat
Prinsip
Kerja
Pembentukan ikatan peptide dalam
suasana alkalis
Teori
Dasar
Protein merupakan senyawa yang umum
dalam biologi sebagai [ertanda kehidupan. Unsure yang umum untuk protein yaitu
adanya unsur N, disamping unsure lainnya seprti C, H dan O. protein merupakan
kumoulan asam amino yang satu sama lain dihubungkan oleh ikatan peptida. Asam
amino merupakan turunan dari asam karboksilat.
Ikatan peptide merupakan suatu ikatan
yang menghubungkan asam-asam amino sehingga terbentuk protein. Ikatan ini
berasal dari penggabungan OH dan NH2 an penarikan satu molekul air
(H2O).
Satu protein dihubungkan oleh 30 30
jenis asam amino dengan 29 buah jembatan peptide.
Larutan protein atau assam amino
mempunyai muatan listrik, namun muatan ini bisa bersifat elektronegatif dan
bisa pula bersifat elektropositif. Hal ni sejalan dengan asam basa yang dapat
bersifat basa atau asam. Sifat ion seperti ini disebut zwitter ion.
Pada suatu pH larutan terrentu, muatan
positif seimbang dengan muatan negative. Dengan kata lain, protein tersebut
dalam keadaan netral (tidak bermutan ). Pengertian netral disini tidak identik
dengan pengertian netral dalam asam basa, yaitu pH = 7. Bila asam amino atau
protein dalam keadaan netral dalam suatu titik pH, titik pH tersebut dikenal
dengan titik iso elektro point (IEP). Setiap jenis asam amino, atau setiap
jenis protein tidak mempunyai IEP yang sama. Penmbahan asam atau basa akan mempengaruhi muatan asam amino atau protein.
Pada lingkungan sa, asam amino akan
bermuatan negative dan pada lingkungan asam akan bermuatan positif.
Daya larut protein pada titik IEP
sangat kurang. Oleh karena itu, untuk mengendapkan rotein diusahakan pH berada
disekitar IEP. Elektroforesif Asam Amino, teknik ini sering digunakan
dilaboratorium untuk menganalisis protein, baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif.
Uji biuret merupakan uji umum untuk
protein. Uji ini spesifik untuk ikatan peptide. Biurete adalah zat yang
terbentuk pada pemanasan urea.
Warna violet akan terbentuk pada
larutan CuSO4 alkalis (reagen biuret) dengan 2 atau lebih ikatan
peptide ( CO-NH) yang saling berikat, atau pada atom N yang sama, atau atom C
yang sama. Disamping itu, terdapat 2
atau lebih gugusan karbomil (CONH2), C5NH2,
CNH NH2, CR NH2. Dipeptida dan asam amino (kecuali histidin,
serin dan treonin) tidak member reaksi positif.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan : bahan
ng digunakan :
Tabung reaksi pepton
2%
Rak tabung reaksi kasein
2%
Lampu spritus urea
Kristal
Penjepit larutan urea 2%
Pipet takar 10 mL albumin
2%
Pipet tetes gliserol
CuSO4
0,5%
NaOH
10%
Aquadest
Prosedur
Kerja
- Masukkan 2 mL sampel kedalam tabung reaksi
- Tambahkan 2 mL NaOH 10% kedalam masing-masing sampel
- Homogenkan, setelah itu tambahkan CuSO4 masing-masing 4 tetes
- Amati warna violet yang timbul
- Khusus untuk urea Kristal, dipanaskan terlebih dahulu sampai cair setelah itu ditambahkan 5 mL aquades (ini adalah sampel) selanjutnya diperlakukan sama seperti sampel lain
Pengamatan
No.
|
Sampel
|
Pengamatan
|
1.
|
Albumin
2%
|
Ungu
(+)
|
2.
|
Peptone
2%
|
Ungu
(+)
|
3.
|
Urea
Kristal
|
Ungu
(+)
|
4.
|
Larutan
urea 2%
|
Beining
(-)
|
5.
|
Gliserol
|
Bening
(-)
|
Pembahasan
Pada sampel albumin, pepton, dan urea
Kristal memberikan warna ungu (violet) setelah sampel ditambahkan dengan NaOH
dan CuSO4 ini menendakan dlam senyawa tersebut ada terdapat peptide.
Sedangkan pada larutan urea 2%dan gliserol tidak memberikan warna ungu ini
berarti senyawa tersebut tidak mengandung ikatan peptide.
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan
dapat ditarik keismpulan bahwa senyawa yang termasuk golongan protein adalah
albumin, pepton, dan urea Kristal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar