Selasa, 12 Juni 2012

Standarisasi Na EDTA 0,01 M dengan Zink Sulfate (ZnSO4) 0,01 M

Hari / Tanggal praktikum: Senin / 21 Mei  2012
Metoda : Kompleksometri
Prinsip :
Zink Sulfate ditambahkan dengan buffer NH4Cl pada pH 10 dan indikator EBT dititrasi dengan larutan standar Na EDTA berlebih maka akan menghasilkan titik akhir titrasi dari voilet menjai biru.
Teori Dasar:
Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini dsebut kelat dan terjadi akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks. Kelat  yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komonen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati.Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati.

EDTA Sebagai Titran

Kelatometri dalam perkembangan analisis kimia sempat mengalami kemunduran karena kelemahan-kelemahannya serta karena adanya cara-cara baru yang lebih baik. Akan tetapi hal ini diperbaiki dengan berkembangnya penelitian-penelitian tentang pengkelat polidentat. Perhatian baru terhadap kompleksiometri ini diawali oleh Schawazenbacd tahun 1954, ia menyadari bahwa potensi pengkelat  dalam analisis volumetrik sangat baik.  Ahli kimia asal Swiss in mengkhususkan perhatiannya pada penggunaan asam-asam aminopolikarboksilat, salah satunya Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA). Faktor-faktor yang mempbuat EDTA ampuh sebagai pereaksi titrimetri antara lain: 1) Selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ion logam, 2) Kestabilannya dalam membentuk kelat sangat konstan shingga reaksi berjalan sempurna (kecuali  dengan logam alkali), 3) Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam ,4) telah dikembangkan indikatornya secara khusus , 5) mudah diperoleh bahan baku primernya ,  dan 5) dapat digunakan baik sebagai bahan yang dianalisis maupun sebagai bahan untuk standarisasi. Faktor-faktor inilah yang membuat syarat-syarat  untuk ttrasi telah terpenuhi dengan baik jika  menggunakan EDTA. 

Alat yang digunakan :                                              Bahan yang digunakan :
Buret 50 mL                                                                ZnSO4 . 4H2O
Pipet gondok 20 mL                                                    Na.EDTA
Erlenmeyer 250 mL                                                    indikator EBT
Gelas piala 250 mL                                                     buffer NH4Cl dengn NH3
Gelas piala 1000 mL
Corong
Labu ukur 100 mL
Standar dan klem
Bulp pipet
Botol semprot
Prosedur kerja:
  1. Semua alat dalam keadaan bersih dan kering.
  2. Pembuatan larutan standar primer zink sulfate 0.01 M dengan cara :
    • Dibuat rencana penimbangan yaitu berapa gram kah zink sulfate yang akan kita timbang, mula-mula ditimbang kaca arloji kemudian ditambahkan sejumlah zat (zink sulfate) sesuai dengan perhitungan yang telah dibuat.
    • Dilarutkan zat tersebut didalam labu ukur sesuai dengan volume aquades yang direncanakan pada perhitungan tadi, dengan bantuan corong dan labu semprot,kemudian ditambahkan aquades sampai 2 cm dibawah tanda tera, kemudian dikeringkan leher labu ukur dengan bantuan kertas serap.
    • Dipaskan larutan sampai tanda tera dengan bantuan pipet tetes.kemudian homogenkan larutan dengan membolak balikkan labu ukur beberapa kali. 
  3. Dipasang standard dan klem serta dibilas buret dengan larutan pentiter yang akan digunakan yaitu Na.EDTA  0,01 M, kemudian pasangkan buret pada standard an klem serta iskan laruan pentiter Na.EDTA  0,01 M kedalam buret tersebut dan paskan skalanya pada 0,00 mL.
  4. Dipipet secara teliti 25 mL larutan standar primerZnSO4 dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL, kemudian ditambahkan 10 mL aquades dan 2 mL Buffer pH 10 NH4Cl dengan NH3 serta 3 tetes indikator EBT.
  5. Dilakukan penitaran dengan meneteskan setetes demi setetes Larutan standar Na.EDTA sambil Erlenmeyer digoyang.
  6. Penitaran dilakukan sampai didapatkan titik akhir titrasi yaitu ditandai dengan terbentuknta warna biru.
  7. Penitaran dilakukan duplo
  8. Bersihkan are kerja dan buat perhitungan untuk menentukan konsentasi Na.EDTA yang sebenarnya.


Perhitungan  :
Rencana penimbangan ZnSO4 0,01 M :
BE ZnSO4 = 287,54    volume yang akan dibuat = 2 L
Gr  = BE x V x M
      = 287,54  x 2 L x 0,01 M
      = 5,7506 gram     
Jadi ZnSO4 yang harus ditimbang adalah 5,7506 gram
ZnSO4 yang tertyimbang adalah 5,7516 gram
Konsentrasi ZnSO4 yang sebenarnya :
N   =  gram /BE xV                                           
      =  5,7516/ 287,54x 2L                                 
      = 0,01M
Data standarisasi NaEDTA dengan ZnSO4 :
Konsentrasi ZnSO4              = 0,01 M               
Volume ZnSO4                    = 25 mL
Volume Na.EDTA                = 42,30 mL
Konsentrasi Na.EDTA         =  (VM)ZnSO4               = (VM) Na.EDTA
                                             = 25 mL x 0,01 M          = 25 mL x M Na.EDTA
                                             = M Na.EDTA                =  (25 mL x 0,01 M) /25 mL
                                             = M Na.EDTA                = 0,0059M

Pengamatan :
ZnSO4  dilarutkan dengan aquades (larutan bening) dimasukkan kedalam Erlenmeyer + buffer (bening) + indicator EBT (ungu) dititar dengan Na.EDTA maka TAT biru.
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilaksanakan mengenai standarisasi ZnSO4 dengan NA.EDTA  maka didapatkan konsentrasi larutan Na. EDTA yang sebenarnya adalah 0,0059 M.

1 komentar: