Sabtu, 16 Juni 2012

Standarisasi natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,01 N dengan asam oksalat (H2C2O4) 0,01 N



Hari / Tanggal praktikum: Senin / 07 Mei 2012
Metoda : Iodometri
Prinsip :
Kalium Iodida direaksikan dengan KI dalam suasana asam akan membentuk I2. I2 ­yang terbentuk di titrasi dengan larutan natrium tiosulfat sampai berwarna kuning muda. Dengan penambahan indikator amilum 1% akan memberikan warna biru. Warna biru yang terbentuk di titrasi kembali dengan natrium tiosulfat. Kelebihan natrium tisulfat akan memberikan TAT biru tepat hilang.
Alat yang digunakan :                                              Bahan yang digunakan :
Buret 50 mL                                                                Natrium tiosulfat
Pipet gondok 20 mL                                                    Kalium iodida
Erlenmeyer 250 mL                                                    Asam sulfat
Gelas piala 250 mL                                                     aquadest
Gelas piala 1000 mL                                                   Amilum 1%
Corong                                                                        Kalium Iodat
Labu ukur 100 mL
Standar dan klem
Bulp pipet
Botol semprot
Prosedur kerja:
  1. Semua alat dalam keadaan bersih dan kering.
  2. Pembuatan larutan standar primer kalium iodida 0.01 N dengan cara :
    • Dibuat rencana penimbangan yaitu berapa gram kah KIO3 yang akan kita timbang, mula-mula ditimbang kaca arloji kemudian ditambahkan sejumlah zat (KIO3) sesuai dengan perhitungan yang telah dibuat.
    • Dilarutkan zat tersebut didalam labu ukur sesuai dengan volume aquades yang direncanakan pada perhitungan tadi, dengan bantuan corong dan labu semprot,kemudian ditambahkan aquades sampai  2 cm dibawah tanda tera, kemudian dikeringkan leher labu ukur dengan bantuan kertas serap.
    • Dipaskan larutan sampai tanda tera dengan bantuan pipet tetes.kemudian homogenkan larutan dengan membolak balikkan labu ukur beberapa kali. 
  3. Dipasang standard dan klem serta dibilas buret dengan larutan pentiter yang akan digunakan yaitu Natrium tiosulfat 0,01 N, kemudian pasangkan buret pada standard an klem serta iskan laruan pentiter natrium tiosulfat 0,01 N kedalam buret tersebut dan paskan skalanya pada 0,00 mL.
  4. Dipipet secara teliti 10 mL larutan standar primes KIO3 dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL, kemudian ditambahkan 10 mL aquades diatmbahkan KI kristal ditutup dengan plastik, ditambahkan larutan H2SO4 6 N sebanyak 5 mL.
  5. Dilakukan penitaran dengan meneteskan setetes demi setetes Larutan standar natrium tiosulfat sambil Erlenmeyer digoyang, ditambahkan indikator amilum 1%
  6. Penitaran dilakukan lagi dengan natrium toislfat sampai didapatkan titik akhir titrasi yaitu ditandai dengan perubahan warna biru tepat hilang.
  7. Penitaran dilakukan duplo
  8. Bersihkan are kerja dan buat perhitungan untuk menentukan konsentasi NaOH yang sebenarnya.

Perhitungan  :
Rencana penimbangan KIO3 0,01 N :
BE Asam oksalat = 35,67       volume yang akan dibuat = 50 mL 
Gr  = BE x V x N
      = 53,67  x 0,05 L x 0,01 N
      = 0,0178 gram     
Jadi asam oksalat yang harus ditimbang adalah 0,0178 gram
Data penimbangan asam oksalat :
Berat  kaca arloji + kertas perkamen= 14,8842           g
Berat zat yang harus ditimbang                      = 0,0178             g
Berat keseluruhan yg akn ditimbang              = 14,9020           g
Berat yang tertimbang                                     = 14,9022           g
Berat zat yang sebenarnya                             = 14,9022 g – 14,8842 g
                                                                           = 0,0180             g
Konsentrasi oksalat yang sebenarnya :
N   =  gram / BE xV                                          
      = 0,0108/ (35,67 x 0,05)                             
      = 0,0101 N
Data standarisasi Na2S2O3 dengan KIO3 :
Konsentrasi KIO3                 = 0,0101 N           
Volume KIO3                        = 10 mL
Volume Na2S2O3                 = 11 mL
Konsentrasi Na2S2O3          =  (VN)KIO3                   = (VN) Na2S2O3
                                             = 10 mL x 0,0101 N       = 11 mL x N Na2S2O3
                                             = N Na2S2O3                 =  (10 mL x 0,0101 N) / 11 mL
                                             = N NaOH                      = 0,0092 N
Rumus gabungan :
N   =  mg / ((V lbu/V1) x V2 X BE)
      =  18mg / ((50 mL/10 mL) x 11 mLX 35,67)
      = 0,0092 N

Pengamatan :
KIO3 (Kristal putih) dilarutkan dengan aquades (larutan bening) dimasukkan kedalam Erlenmeyer + KIH2SO4(merah kecoklatan) dititar dengan Na2S2 O3 (kuning gading) + amilum 1%(biru tua) dititrasi dengan Na2S2O3maka TAT hilang warna biru.
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilaksanakan mengenai standarisasi Na2S2O3 dengan KIO3 0.01 N maka didapatkan konsentrasi larutan Na2S2O3 yang sebenarnya adalah 0,0092 N.

2 komentar:

  1. Kalium Iodida direaksikan dengan KI dalam suasana asam akan membentuk I2.
    Bukankah KI adalah singkatan dari Kalium Iodida?

    BalasHapus