Selasa, 12 Juni 2012

Standarisasi natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N dengan asam oksalat (H2C2O4) 0,01 N

 
Hari / Tanggal praktikum: Senin / 09 April 2012
Metoda : Asidimetri 
Prinsip :
Asam oxalate ditetesi dengan indicator phenol petalein, kemudian dititrasi dengan larutan standar Natrium Hidroksida berlebih, maka akan memberikan titik akhir titrasi berwarna pink seulas.
 
Teori Dasar:
Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam  dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa. reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen (telah tepat banyaknya untuk menghabiskan zat yang direaksikan) satu sama lain. Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titrant, sedangkan larutan yang ditambah titrant disebut titrat (dalam hal ini titrant dan titrat berupa asam dan basa atau sebaliknya). Pada saat ekivalen, penambahan titrant harus dihentikan, saat ini dinamakan titik akhir titrasi. Untuk mengetahui keadaan ekivalen dalam proses asidi-alkalimetri ini, diperlukan suatu zat yang dinamakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa adalah zat yang dapat berubah arna apabila pH lingkungannya berubah.  Asidi-alkalimetri menyangkut reaksi antara asam kuat-basa kuat, asam kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, asam kuat-garam dari asam lemah, dan basa kuat-garam dari basa lemah.
Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi. Dalam titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu : H+ + OH - =H2O
Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dengan penerima proton (basa).
Dalam menganalisis sampel yang bersiaft basa, maka kita dapat menggunakan larutan standar asam, metode ini dikenal dengan istilah asidimetri. Sebaliknya jika kita menentukan sampel yang bersifat asam, kita akan menggunkan lartan standar basa dan dikenal dengan istilah alkalimetri.
 
Prosedur kerja:
  1. Semua alat dalam keadaan bersih dan kering.
  2. Pembuatan larutan standar primer asam oxalate 0.01 N dengan cara :
    • Dibuat rencana penimbangan yaitu berapa gram kah asam oksalat yang akan kita timbang, mula-mula ditimbang kaca arloji kemudian ditambahkan sejumlah zat (asam oksalat) sesuai dengan perhitungan yang telah dibuat.
    • Dilarutkan zat tersebut didalam labu ukur sesuai dengan volume aquades yang direncanakan pada perhitungan tadi, dengan bantuan corong dan labu semprot,kemudian ditambahkan aquades sampai  2 cm dibawah tanda tera, kemudian dikeringkan leher labu ukur dengan bantuan kertas serap.
    • Dipaskan larutan sampai tanda tera dengan bantuan pipet tetes.kemudian homogenkan larutan dengan membolak balikkan labu ukur beberapa kali. 
  3. Dipasang standard dan klem serta dibilas buret dengan larutan pentiter yang akan digunakan yaitu Natrium Hidroksida 0,01 N, kemudian pasangkan buret pada standard an klem serta iskan laruan pentiter NaOH 0,01 N kedalam buret tersebut dan paskan skalanya pada 0,00 mL.
  4. Dipipet secara teliti 25 mL larutan standar primes asam oxalate (C2H2O4) dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL, kemudian ditambahkan 10 mL aquades dan 2-3 tetes indicator pp.
  5. Dilakukan penitaran dengan meneteskan setetes demi setetes Larutan standar NaOH sambil Erlenmeyer digoyang.
  6. Penitaran dilakukan sampai didapatkan titik akhir titrasi yaitu ditandai dengan perubahan warna laeutan menjadi pink.
  7. Penitaran dilakukan duplo
  8. Bersihkan are kerja dan buat perhitungan untuk menentukan konsentasi NaOH yang sebenarnya.

Alat yang digunakan :                                              Bahan yang digunakan :
Buret 50 mL                                                                asam oxalat   
Pipet gondok 20 mL                                                   natrium hidroksida
Erlenmeyer 250 mL                                                    indicator phenol phetalein
Gelas piala 250 mL                                                    aquadest
Gelas piala 1000 mL
Corong
Labu ukur 100 mL
Standar dan klem
Bulp pipet
Botol semprot

Perhitungan  :
Rencana penimbangan asam oksalat 0,01 N :
BE Asam oksalat = 63            volume yang akan dibuat = 50 mL 
Gr  = BE x V x N
      = 63 x 0,05 L x 0,01 N
      = 0,0315 gram     
Jadi asam oksalat yang harus ditimbang adalah 0,0315 gram
Data penimbangan asam oksalat :
Berat  kaca arloji + kertas perkamen               = 14,1708           g
Berat zat yang harus ditimbang                        = 0,0315             g
Berat keseluruhan yg akn ditimbang                = 14,2023           g
Berat yang tertimbang                                       = 14,2028           g
Berat zat yang sebenarnya                               = 14,2028 g – 14,1708 g
                                                                             = 0,0320             g

Konsentrasi oksalat yang sebenarnya :
N   gram/ BE xV                                                      
      0,0320/ 63 x 0,05 L                                            
      = 0,0101 N
Data standarisasi NaOH dengan C2H2O4 :
Konsentrasi oksalat              = 0,0101 N           
Volume oksalat                    = 10 mL
Volume NaOH                     = penitaran 1      = 10,30 mL
                                                Penitaran         = 10,20 mL
                                                Rata rata         = 10,25 mL
Volume NaOH                     = 10,25 mL
Konsentrasi NaOH               =  (VN)oksalat                = (VN) NaOH
                                             = 10 mL x 0,0101 N       = 10,25 mL x N NaOH
                                             = N NaOH                      = (10 mL x 0,0101 N) / 10,25 mL
                                             = N NaOH                      = 0,0098 N
Rumus gabungan :
N   =
      =
      = 0,0098 N

Pengamatan :
Asam oksalat (Kristal putih) dilarutkan dengan aquades (larutan bening) dimasukkan kedalam Erlenmeyer + aquades (beming) + indicator pp (bening) dititar dengan NaOH maka TAT pink.
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilaksanakan mengenai standarisasi NaOH dengan asam oksalat 0.01 N maka didapatkan konsentrasi larutan NaOH yang sebenarnya adalah 0,0098 N.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar